LeT You bEgiN yOur NeW liFe..In the RAVE wOrLd..

New world, a world filled with purpose, joy, and hope. everything is useful to achieve the maximum. or the RAVE want to make the impossible become possible to rouse the spirit, values, vision,and character of RAVE. make yourself useful anywhere, anytime,and any thing in the world that nothing is eternal

cultivation of merang mushroom


Banyak variasi makanan yang menggunakan jamur merang sebagai bahan utamanya. Jangan heran kalau jamur merang ini selalu dicari. Kita bisa menemui menu masakan seperti cah jamur saus tiram atau mie ayam jamur di setiap restoran atau rumah makan. Produksi jamur merang ini terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu berbagai cara dilakukan untuk membuat bibit jamur merang agar selalu siap ditanam setiap saat.

Sifat dan Syarat Tumbuh Jamur Merang
Jamur merang atau Volvariella volvacea ini merupakan tanaman yang bersifat parasit atau menumpang hidup pada tanaman lain. Jamur merang ini dapat hidup dengan mengambil makanan dari tempat hidupnya, hanya saja biasanya yang ditumbuhi oleh jamur merang ini adalah sisa-sisa kayu atau batang pohon yang telah lapuk/tua.

Membuat bibit jamur merang haruslah menyesuaikan dengan syarat tumbuh yang cocok untuk jamur merang. Tempat yang lembab dan basah serta media yang yang cocok bisa membantu mempercepat dalam membuat bibit jamur merang.

Dalam budidaya jamur merang, dibutuhkan media yang sama seperti media alami jamur merang, yaitu media jerami yang berasal dari sisa-sisa panen padi. Membuat bibit jamur merang memang tidak terlalu sulit, asalkan temperatur dan tempat sesuai. Jamur merang hanya bisa hidup di daerah yang dingin dan lembab.

Cara Membuat Bibit Jamur Merang
Nah, dalam budidaya jamur merang ini membutuhkan lingkungan yang sesuai, seperti temperatur, cahaya, air dan media yang cocok. Sebelum melakukan budidaya, pastikan semua faktor pendukung terpenuhi. Umumnya, jamur merang ini ditanami di dalam ruangan yang tidak terlalu banyak cahaya. Tapi bisa juga ditanam di atas bedengan tanah.

Berikut ini cara membuat bibit jamur merang antara lain:

Siapkan media tanam untuk jamur merang.
Media tanam ini dapat berupa jerami sisa panen padi yang telah dikeringkan terlebih dahulu dan kemudian dibakar. Sisa dari pembakaran ini disebut dengan sekam, nah abunya ini yang diambil untuk dipakai sebagai media tanam pembibitan jamur merang ini.

Abu sekam padi ini banyak manfaatnya lho, karena kandungan unsur haranya yang cukup sebagai nutrisi dalam masa pembibitan. Selain itu, abu sekam ini juga menjaga kelembaban dan bersifat poros, yaitu meremah dan tidak padat.

Siapkan dan iris kecil-kecil jamur merang.
Cara membuat bibit jamur merang selanjutnya adalah jamur merang yang telah disiapkan sebagai tanaman induk mulai diiris-iris kecil. Dalam tahap ini, gunakan pisau yang bersih dan steril agar bibit yang akan dihasikan bisa bagus dan tumbuh baik. Setelah diiris, Anda bisa mencelupkan sebentar ke dalam air hangat untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada calon bibit.

Campurkan media tanam dan irisan jamur merang.
Nah, cara membuat bibit jamur merang berikutnya yaitu mencampurkan irisan dari jamur merang tadi dengan media tanam yang telah disiapkan sebelumnya yaitu abu sekam. Campurkan dengan rata dan tambahkan sedikit air. Gunakan wadah yang bersih dan mempunyai tutup. Setelah selesai pengadukkan, wadah ditutup rapat dan disimpan sampai 2 atau 4 hari.

Bibit siap ditanam di atas bedengan.
Setelah empat hari, akan muncul serabut halus yang banyak jumlahnya di dalam wadah pembibitan. Itulah bibit jamur merang. Jika tidak nampak serabut halus tersebut, berarti cara membuat bibit jamur merang yang Anda lakukan masih keliru/gagal. Bibit yang siap ditanam, segera disebar di atas bedengan tanah yang telah ditaburi dan dicampur dengan abu sekam.

Nah, tidak sulit kan membuat bibit jamur merang ini? Jika masih belum berhasil juga, cobalah untuk mengulanginya kembali. Jangan lupa, kebersihan peralatan dan media tanam sangat penting dan menunjang keberhasilan dalam membuat bibit jamur merang ini.

Sumber : http://www.anneahira.com/membuat-bibit-jamur-merang.htm

Prospek Cerah Budidaya Jamur Merang

Sebut saja sate jamur, jamur goreng tepung, sup jamur, pepes jamur, keripik jamur, dan banyak jenis makanan olahan lain dari jamur, kini menjadi daftar menu utama di restoran-restoran yang menyediakan menu khusus vegetarian. Di restoran dan rumah makan umum pun, menu serbajamur kini semakin banyak ditemui.

Jamur disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.

Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.

Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.

Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan) bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh.

Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan di bedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polibag selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras, jagung, kedelai, atau biji kapuk.

Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 2-3 jam.

Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.

Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.

Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah membuat biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius. Bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menumbuhkan miselium (benang-benang jamur).

Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.

Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.

Saat ini, jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga yang lumayan cukup tinggi. Dari setiap kandang berukuran 4 x 8 meter berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25-40 kilogram jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15-17 hari.

Sumber : http://jamurcrispy.com/prospek-cerah-budidaya-jamur-merang.html

Cara Budidaya Jamur Merang Dengan Mudah

ejarah mengatakan bahwa JAMUR telah di konsumsi sejak ribuan tahun yang silam baik itu jamur tiram maupun kamur yang lain.Pada awalnya JAMUR adalah makanan yang biasa di konsumsi oleh raja-raja mesir kemudian menyebar luas menjadi makanan masyarakat umum.

Cina sejak ribuan tahun silam telah menggunakan jamur sebagai bahan obat-obatan. Jamur pertama yang di budidayakan di daratan cina adalah jamur Merang (Volvariella volvaceae) pada pertengahan abad 17. Di Indonesia jamur merang mulai dibudidayakan kira-kira sejak tahun 1950 an.

Jamur tiram dapat di olah menjadi berbagai macam masakan, misalnya cah jamur saus tiram, mie ayam jamur dll. Kebutuhan jamur tiram di pasaran terus meningkat sehingga pembudidayaan jamur tiram terus di kembangkan di sana sini. Membudidayakan jamur tiram untuk dijadikan usaha keluarga adalah pilihan yang bagus Sebab usaha jamur tidak ada matinya, kebutuhan pasar akan jamur sangat besar selain untuk di olah menjadi masakan, jamur juga bias di jadikan baha obat-obatan.

Jika anda kesulitan mencari bibit jamur merang, anda dapat mencarinya di internet dengan pembelian secara online. Caranya ketikkan saja “Jual bibit jamur merang “ di google, maka anda akan mendapatkan banyak sekali penawaran bibit jamur merang. Nah jika anda berminat membudidayakan jamur merang, maka anda perlu belajar bagaimana Cara budidaya jamur merang dengan baik. Perhatikan beberapa hal penting di bawah ini :

I. Pembuatan Kumbung

A. Penentuan Lokasi :
1. Sumber jerami
2. Sumber air
3. Jalan

B. Persyaratan Kumbung :
* Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
* Dinding luar menggunakan sterofoam.
* Kumbung lebih baik ditempat

C. Perbedaan kumbung :
* Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
* Kumbung atas datar : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak

II. Media

1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas

a) Jerami mengandung :
* Lignin
* Selulosa
* Silicca

b) Alternatif jerami :
* Alang-alang
* Eceng gondok
* Batang jagung
* Kelaras pisang

c) Alternatif limbah kapas :
* Hampas sagu
* Hampas tahu
* Hampas tempe
* Hampas kapuk

III. Pembuatan Kompos

1. Lapisan atas : kompos kapas
2. Lapisan bawah : kompos jerami

IV. Memasukkan Kompos

1. ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2. Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3. Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4. Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.

V. Pasteurisasi / Steam

1. Lantai kumbung dibersihkan.
2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3. Semua ruang tertutup.
4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.

Catatan :
– bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar amoniak keluar.
- bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.

Alat Pasteurisasi Jamur.jpg Peralalatan Pasteurisasi

VI. Penanaman Bibit

1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.
7. Hari I : penanaman dilakukan sore hari.
8. Hari II : pertumbuhan miselium diperhatikan.
9. Hari III : – Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
- Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
- Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
10. Hari IV : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
11. Hari V : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
12. Hari VI : jendela di buka 30 °.
13. Hari VII : jendela di buka 45°.
14. Hari VIII : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.

VII. Pemeliharaan Media

1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam.
* untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.

2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
tumbuh antara hari ke V – VIII.

VIII. Panen

1. Ciri jamur siap tanam :
* Bila masih ada tonjolan , panen dilakukan keesokan harinya.
* Bila bulat sudah merata , jamur siap panen.

2. Cara panen jamur :
* Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
* Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
* Media tidak boleh terangkat.

3. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
* Pasteurisasi tidak matang
* Dedak tidak matang

4. Penyebab jamur pecah :
* Suhu terlalu tinggi
* Terlambat waktu panen.

Itulah beberapa hal penting yang perlu anda perhatikan jika hendak membudidayakan jamur merang. Tentunya tidak cukup itu saja, anda mesti mencari informasi secara lengkap tentang budidaya jamur merang ini sebelum memulainya. Selamat Mencoba.

Sumber : http://peluangusaha-oke.com/cara-budidaya-jamur-merang/

Usaha Budidaya Jamur

Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat bagus untuk budidaya jamur, karena alam Indonesia yang hangat dan lembab, dan jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai dengan persyaratannya. Budidaya jamur dapat dilakukkan dengan mudah dan murah karena kandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekas gergaji dan dedak. Dua komponen tersebut sebagian besar wilayah Indonesia selalu ada dan berlimpah. Budidaya jamur dapat dipakai menjadi peluang usaha atau peluang bisnis yang menjanjikan karena kebutuhan pasar dan hasil produksi masih jauh.

Peluang bisnis atau peluang usaha yang akan didapat dari usaha budidaya jamur misalnya : dari hasil penjualan bibit jamur, media tanam atau baglog, jamur segar dan olahan makanan kering atau basah dengan bahan dasar jamur. Peluang usaha atau peluang bisnis lainnya adalah penjualan bahan-bahan pokok, pengadaan alat-alat kerja, jasa konstruksi pembuatan rumah jamur, pelatihan dan pengadaan tanah atau lokasi untuk didirikan usaha budidaya jamur.

MENGENAL JAMUR

Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tdk bisa melakukkan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat - zat makanan, seperti : selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain. Oleh karena itu jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain.

Diseluruh dunia ada ribuan spesies jamur yang tersebar dari wilayah subtropis yang cenderung dingin sampai kawasan tropis yang hangat. Dari ribuan jenis jamur tersebut ada jamur yang merugikan dan ada juga jamur yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Yang tergolong dengan jamur yang merugikan adalah berbagai jenis jamur penyebab penyakit pada manusia dan pada tanaman, misalkan menyebabkan keracunan bila dikonsumsi, menjadi sumber penyakit kulit, bila pada tumbuhan menyebabkan kelapukan pada batang kayu.

Jamur yang menguntungkan adalah jenis jamur yang memberikan manfaat pada kehidupan manusia, misalkan : untuk menghancurkan sampah oganik, menghasilkan antibiotik untuk obat, membantu proses pembuatan tempe, oncom dan alkohol. Termasuk jenis jamur yang menguntungkan adalah jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia tetapi tdk akan menimbulkan efek racun, antara lain : jamur merang, jamur shiitake, jamur kuping, jamur tiram dan jamur champignon.

NILAI GIZI JAMUR

Walaupun rasanya hampir menyamai kelezatan daging, kandungan lemak jamur lebih rendah sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakrida yang bebas kolesterol sehingga orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena serangan stroke. Selain itu kandungan protein jamur lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lain juga yang berasal dari tanaman / tumbuhan. Gizi yang terkandung dalam jamur antara lain karbohidrat berbagai mineral seperti kalsium, kalium, fosfor dan besi, serta vitamin B, B1, dan C.

JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI

Hanya beberapa jenis jamur saja yang dapat dikonsumsi dari ribuan jenis jamur yaitu: jamur kuping, jamur tiram, jamur merang, jamur shiitake dan jamur champignon.

Jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram yang dapat dibudidayakan di sebagian besar alam atau wilayah Indonesia yang bersuhu hangat. Sedangkan jamur champignon dan jamur shiitake hanya dapat dibudidayakan di tempat - tempar tertentu yaitu dataran tinggi yang bersuhu dingin.

SEJARAH BUDIDAYA JAMUR

Pada awalnya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti itu, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim-musim tertentu bisa diperoleh.

Di Indonesia jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Insiatif untuk membudidayakan jamur komsumsi dilakukkan saat kebutuhan terus meningkat, sedangkan persedian di alam semakin terbatas. Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya jamur, maka manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat setiap saat. Di Indonesia budidaya jamur konsumsi terutama champignon, baru dimulai pada tahun 1969 oleh sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang agrobisnis. Setelah jamur champignon, kemudian berturut turut dibudidayakan jamur merang, jamur kuping, jamur tiram dan jamur shiitake. Khusus jamur merang banyak petani yang membudidayakan secara tradiosional sekadar untuk memenuhi kebutuhan makan sehari - hari.

Lama kelamaan, kegiatan pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru dibidang pertanian yang selama ini belum dikenal masyarakat petani baru di Indonesia .

Membudidayakan jamur konsumsi, khususnya jamur kuping, tiram dan merang, mendatangkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukkan dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini tdk terlepas dari tingginya permintaan dan nilai jual ketiga jamur tersebut. Selain itu budidaya jamur tiram, kuping dan merang memiliki beberapa keuntungan komparatif dibandingkan budidaya tanaman sayur.

Keuntungan yang akan didapat dari : penjual bibit jamur, penjualan media tanam, harga tanah atau lokasi dan luas lahan untuk pembudidayaan menjadi naik (nilai jual tanah), bahan dasar - bahan pokok termasuk alat-alat kerja.

Sumber : http://www.budimushroom.co.cc/

Bisnis Jamur Merang: Pengusaha “DakLing” Bisa Sukses Juga

Dari ‘Dakling’ Jadi Profesional
Ada istilah unik di Indramayu untuk menyebut pengusaha dadakan, yaitu ‘dakling’ alias dadak eling. Untuk mengantisipasi para pengusaha muslim yang minim skill dan pengetahuan manajemen tersebut, JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia) Indramayu mengadakan training wirausaha tiga bulanan. Materi yang diberikan biasanya bertema manajemen bisnis. Walhasil, JPMI Indramayu mampu merekrut dan membina lebih dari 400 pengusaha kecil dan menengah di wilayah Kabupaten Indramayu. Dari ratusan pengusaha tersebut, ada 70 pengusaha yang concern dalam pembudidayaan jamur merang.

Darojat, Divisi Jaringan Pengusaha JPMI Indramayu, mengatakan, prospek usaha jamur merang tersebut sangat bagus. “Peluang jamur merang ini sangat tinggi karena permintaan pasar banyak sementara petani jamur sedikit,” ujar Darojat. Selain permintaan yang tinggi, iklim Indramayu juga sangat baik untuk pembudidayaan jamur. Jamur biasanya dapat hidup di daerah yang tidak terlalu dingin. Iklim Indramayu yang panas dapat disiasati oleh para pembudidaya jamur untuk memproduksi jamur merang sebanyak mungkin dengan mengatur suhu.

Tak heran, sudah ada sekitar 150 bumbung jamur merang yang dapat menghasilkan hingga 2,5 kwintal per panen untuk satu bumbung jamur. Jika 1 kg dihargai Rp20 ribu, bisa terbayang berapa banyak penghasilan yang didapat oleh para pengusaha jamur merang tersebut.

Beragam Metamorfosis Jamur
Lezatnya jamur merang tak kalah dengan ayam, daging, dan ikan. Hal tersebut diiyakan oleh sebagian masyarakat yang sudah merasakan kelezatan jamur merang. Selain dijual dalam bentuk jamur segar, jamur merang juga dapat diolah menjadi keripik, kerupuk, pepes jamur, dan rawon. Dari segi pengemasan, JPMI Indramayu juga mulai menyiapkan jamur kaleng agar jamur-jamur tersebut dapat bertahan lama dan lebih mudah dalam hal pendistribusian.

Menurut Darojat, distribusi jamur merang hasil anggota JPMI Indramayu baru dipasarkan ke beberapa pasar daerah dan warung-warung yang berada dalam lingkup Kabupaten Indramayu. Darojat mengakui, untuk satu kecamatan saja, kadang pihaknya kewalahan memenuhi permintaan pasar. Namun, ke depannya, JPMI Indramayu akan mengusahakan agar dapat memasarkan jamur merang kaleng ke supermarket dan hipermarket ternama. Harga yang ditawarkan dari jamur merang tersebut juga relatif terjangkau, mulai dari Rp20 ribu/kg untuk jamur segar kualitas super, Rp10 ribu/kg untuk jamur segar kualitas BS, dan Rp12 ribu/kaleng untuk jamur merang yang dikemas dalam bentuk kaleng seperti yang dijual di beberapa supermarket.

Terkait modal, Anda dapat memulai pembudidayaan jamur merang dengan modal Rp10 juta untuk investasi bumbung. Setelah panen, jamur merang dapat diolah menjadi aneka makanan ringan dengan tambahan modal sekitar Rp2 juta. Untuk masalah modal, JPMI Indramayu siap membantu para anggotanya dalam mencari investor. Selain perusahaan besar seperti Pertamina, JPMI juga menjalin rekanan dengan lembaga keuangan syariah seperti BMT (Baitul Maal wat Tamwil) dalam menyalurkan pembiayaan modal kerja.

Dengan kemudahan akses permodalan tersebut, banyak pengusaha berada di bawah naungan JPMI Indramayu. Beberapa pengusaha tersebut telah berhasil mengembangkan usahanya yang sangat beragam, mulai dari usaha telur asin, keripik pisang, olahan bonggol pisang, hingga jamur merang crispy.

Sumber: http://kampungwirausaha.com/bisnis-jamur-merang-pengusaha-dakling-bisa-sukses-juga.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar