LeT You bEgiN yOur NeW liFe..In the RAVE wOrLd..

New world, a world filled with purpose, joy, and hope. everything is useful to achieve the maximum. or the RAVE want to make the impossible become possible to rouse the spirit, values, vision,and character of RAVE. make yourself useful anywhere, anytime,and any thing in the world that nothing is eternal

cultivation of dragon fruit


Pembudidayaan buah naga

alam perkembangannya, buah naga menjadi sangat diminati oleh banyak orang, buah naga yang tergolong unik ini memiliki banyak kasiat yang menjadikan buah ini banyak diburu oleh masyarakat, kabarnya buah ini juga berkhasiat untuk mencegah kanker, tumor dan sakit mata.

Buah naga yang sampai saat ini masih tergolong sedikit pembudidayanya membuat harga buah naga meninggi, Harga buah naga yang tinggi membuat para petani memilih untuk menaman tanaman ini sebagai lahan bisnisnya. Untuk jenisnya buah naga sebenarnya memiliki banyak jenis namun dalam perkembangannya buah naga putihlah yang paling banyak dibudidayakan, selain itu ada pula buah naga merah dan kuning namun buah naga merah dan kuning ini masih sedikit sekali berada di pasaran. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah deskripsi dari jenis-jenis buah naga:

SELENICEREUS MEGALANTHUS ( Naga Kuning )
jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Species : Selenicereus megalanthus
Nama pasar : buah naga kuning
Bentuk buah : bulat agak lonjong
Daging buah : Warna putih, tekstur lunak bertabur biji.
Berat buah : 300 – 400 gram/ buah


HYLOCEREUS COSTARICENCIS ( Naga Merah )
Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Spesies : Hylocereus costaricencis.
Nama pasar : Buah naga merah.
Bentuk buah : Bulat, mirip buah nanas.
Kulit buah : Warna merah besisik.
Daging buah : Warna merah, tekstur lunak,bertabur biji kecil – kecil.
Berat buah : 400 – 500 gram/ buah

HYLOCEREUS UNDATUS (NAGA PUTIH)
Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
Spesies : Hylocereus undatus
Nama pasar : Buah naga putih
Bentuk buah : Bulat agak lonjong
Kulit buah : Warana putih, tekstur lunak, bertabur biji kecil-kecil.

Dari segi rasa sebenarnya buah naga putih masih kalah dengan buah naga merah maupun kuning. Tapi karena buah naga putih paling cepat berbuah serta ukuran buahnya paling besar, maka buah naga putih yang paling banyak dipilih untuk dibudidayakan.

Sumber : http://www.kebonkembang.com/

Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga

Hama dan penyakit tanaman buah naga terdiri atas beragam jenis. Walaupun demikian, tanaman buah naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan banting dan relatif mudah perawatannya. Namun tentunya dalam budidaya selalu ada gangguan hama dan penyakit yang menyerang yang bisa mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu harus diperhatikan apabila anda menjumpai gangguan hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah naga.

Adapun gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga yaitu :

Tungau
Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.

Kutu Putih
Tanaman buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada cabang yang diserang. Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.

Kutu Sisik
Hama kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.

Kutu Batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.

Bekicot
Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga.

Semut
Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti itu. Pengendaliannya dengan menyemprotkan Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.

Burung
Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan. Biasanya menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.

Penyakit Buah Naga
Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya. Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya :

Busuk Pangkal Batang
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.

Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali. Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.

Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal penanaman.

Busuk Bakteri
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu, kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan. Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas sp. Pengobatannya dengan mencabut tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.

Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl. Gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.

Sumber : http://bisnis-buahnaga.blogspot.com/2009/11/hama-dan-penyakit-tanaman-buah-naga.html

Sejarah Buah Naga

Sejarah buah naga atau dragon fruit sangatlah menarik dan saat ini tanaman buah naga telah menjadi salah satu fenomena di dunia usaha agraria. Walaupun buah ini belum terlalu lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia, namun saat ini banyak orang yang mulai tertarik dengan keberadaan buah ini. Tanaman dengan buah berwarna merah dan bersisik hijau ini telah menjelma menjadi salah satu primadona di dunia pertanian Indonesia. Hal ini disebabkan karena keberadaan buah ini memiliki peluang usaha yang sangat menjanjikan. Selain itu pengembangan tanaman buah naga sangat bagus dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Buah naga atau dalam bahasa Inggris dinamakan pitaya, adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Tanaman ini berasal dari beberapa negara seperti Costa Rica, El Salvador, Mexico Selatan dan Pasifik Guatemala. Di daerah asalnya buah ini dinamai pitahaya atau pitaya roja dan sering dikonsumsi sebagai hidangan pembuka di rumah-rumah penduduk. Namun dalam perkembangannya buah naga lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia karena sudah dikembangkan secara besar-besaran di beberapa negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara dan Tiongkok Selatan.

Pada mulanya (sekitar tahun 1870) tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam untuk ditujukan sebagai tanaman hias. Bentuknya unik dengan memiliki batang segitiga, berduri pendek serta memiliki bunga yang indah mirip dengan bunga wijayakusuma (berbentuk corong dan mulai mekar disenja dan akan mekar sempurna pada malam hari). Orang-orang Vietnam dan Cina menganggap buah ini membawa berkah dengan melihat dari bentuknya, oleh sebab itu buah ini sering diletakkan di antara dua patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Dari hal inilah lahir istilah thang loy (buah naga). Lama kelamaan buah ini lalu ditanam dan diproduksi secara missal untuk diperdagangkan. Setelah dari Vietnam, pengembangannya terus berlanjut ke wilayah Taiwan dan Thailand bagian Utara. Kebanyakan buah naga yang ditanam pada saat itu adalah yang jenisnya berwarna putih. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, buah ini mulai ditanam secara komersil pada tahun 2000 dan mulai dikembangkan sekitar tahun 2001 dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya Mojokerto, Pasuruan, Jember dan sekitarnya.***

Sumber : http://bisnis-buahnaga.blogspot.com/

Budidaya Buah Naga di Pot dan di Kebun

Pada umumnya budidaya buah naga dilakukan dengan cara setek atau menyemai biji. Tanaman ini tumbuh subur di media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40’C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Daerah yang berada di ketinggian 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan modal untuk pertumbuhan buah naga merah . Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannyapun akan pesat sekali. Dalam waktu 1 tahun, tanaman bisa mencapai ketinggian 3 meter lebih. Saat ini buah naga belum terlalu banyak dibudidayakan di Indonesia. Selama ini budidayanya sebagian besar masih di daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Bayuwangi, dan Ponorogo.

Beberapa Syarat Untuk Pertumbuhan Buah Naga
Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan buah naga sekitar 60 mm/bln atau 720 mm/tahun. Pada curah hujan 600-1.300 mm/tahun tanaman ini juga masih bisa tumbuh. Tetapi tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama pembusukan akar dan merambat sampai pangkal batang. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan sekitar 70-80 %, karena itulah tanaman ini sebaiknya ditanam dilahan tanpa naungan dan sirkulasi udara juga baik.

Tanaman ini lebih baik pertumbuhannya bila ditanam didataran rendah antara 0-350 m dpl. Suhu udara yang ideal antara 26-36 derajat Celcius dan kelembaban 70-90 %. Tanah harus beraerasi dengan baik dengan derajat keasaman (pH) 6,5 – 7.

Agar tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dan maksimal, media tumbuhnya harus subur dan mengandung bahan organik cukup dengan kandungan kalsium tinggi. Drainase harus berjalan baik dan bersifat porous karena tanaman ini tidak tahan genangan air. Bahan organik yang digunakan harus benar-benar matang karena berfungsi menyangga kation dan aktivitas mikroorganisme dan penyedia hara. Beberapa bahan yang dapat digunakan antara lain pupuk kandang, kompos, dan sekam. Media juga sebaiknya dicampur bahan anorganik seperti pasir dan bubuk bata merah yang berfungsi untuk memperlancar aerasi dan drainase. Dan yang perlu diperhatikan media tidak boleh mengandung garam.

Budidaya Buah Naga di Pot
Tanaman buah naga bisa digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman rumah sekaligus bisa dinikmati buahnya.. Buahnya dapat dipetik setiap minggu apabila sudah memiliki lebih dari 10 cabang produksi.

Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita biasa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang produktif tetap harus diketahui cara perawatan dan pemupukan yang benar.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pembudidayaan buah naga di pot :

1. Menyiapkan Pot
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.

Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

3. Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

4. Penanaman bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.

Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain.

Budidaya Buah Naga di Kebun
Pembudidayaan buah naga untuk usaha produksi dilakukan dikebun. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal tentu saja harus dengan persiapan yang matang, perawatan yang baik dan penanggulangan gangguan penyakit yang tepat. Berikut ini kegiatan pembudidayaan diulas secara lengkap :

1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah faktor penting yang harus diperhatikan agar tanaman buah naga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Perakaran buah naga memerlukan tanah yang gembur karena perakarannya merayap dipermukaan tanah, apabila tanah terlalu keras atau liat, akar tidak bisa tumbuh baik pada tanah.

Sebelum digemburkan sebaiknya tanah dibersihkan dari gulma dan rerumputan untuk menghindari penyakit. Setelah itu tanah digemburkan dengan mencangkul sedalam satu cangkulan dengan dibolak-balik. Setelah itu dibuat lubang-lubang tanam sesuai dengan cara tanamnya apakah menggunakan system panjatan tunggal atau sistem kelompok

Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya dilakukan disekitar lubang tanam saja, berbeda dengan sistem kelompok pengolahan tanah dilakukan pada seluruh alur barisan tempat penanaman.

Media tanam untuk panjatan tunggal menggunakan campuran tanah galian diberi pasir sekitar 5 kg, bubuk bata merah 5 kg, pupuk kandang kering 10 kg dan dolomit 300 g kemudian dicampur sampai merata.

Pada model sistem tanam berkelompok untuk setiap alur sepanjang 4 m media tanamnya yaitu pasir 8 kg, pupuk kandang 20 kg dan bisa ditambahkan bubuk bata merah sebanyak 10 kg apabila tanah terlalu porous. Jika tidak menggunakan bubuk bata merah , jumlah pupuk kandang ditambahkan 10 kg lagi jadi total 30 kg. Ditambah dolomit yang mengandung magnesium sebanyak 600g. Bahan-bahan tersebut dicampur merata pada tanah galian.

Setelah penyiapan media tanam selesai kemudian disiram dan biarkan terkena matahari sampai kering. Pengeringan ini bertujuan agar tanah terbebas dari racun dan penguapan lain.

2. Sistem Pengairan
Untuk sistem pengairan pada lahan disesuaikan dengan kondisi lahan, system cara tanamnya, dan pengadaan sumber air yang ada disekitar lahan. Bisa menggunakan cara pengairan tradisional yaitu system leb yaitu menggunakan parit sedalam 20 cm yang dibuat disekitar barisan tanaman. Atau juga bisa menggunakan system pengairan pipa yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalirkan air pada seluruh tanaman.

3. Penanaman Pada Lahan
Penanaman bibit lahan tanam yang harus diperhatikan adalah kedalaman yang terlalu dalam malah akan menghambat pertumbuhannya. Kedalaman penanaman adalah 20% dari panjang bibit. Misal bibit yang mau ditanam berukuran panjang 50-80 cm maka kedalamannya sekitar 10-15 cm. Sebelum ditanam sebaiknya bibit setek diolesi Ridomil sebanyak 40 g yang dicampur dengan 1 liter air untuk mencegah kebusukan pada pangkal batang setek.***

Sumber : http://bisnis-buahnaga.blogspot.com/2009/11/budidaya-buah-naga.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar