Nama latin : Panax Ginseng
Nama Lokal : Ginseng
Diskripsi tanaman : Tanaman herbal ginseng ini merupakaan tanaman yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan, utamanya untuk Vitalitas. Tanaman ini merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan dalam pengobatan cina. Bagian yang digunakan sebagai pengobatan adalah akarnya. Ginseng berhabitat asli didaerah yang bermusim 4. Bagian akar tanaman ini selalu berada didalam tanah, karena setiap tahun ia akan menyusut, setelah musin dingin maka semua kegiatan tubuh tanaman ini akan berhenti. Penyusutan yang berakibat menurunkan batang ini tanaman itu akan dinormalkan kembali oleh akar keatas yang lajunya kira-kira sama dengan penyusutan setiap musim dingin itu. Tanaman ginseng ini dapat tumbuh baik didaerah pada ketinggian 0,1 – 0,5 m. Ciri-ciri tanaman herbal ginseng :
* Akar : akar tanaman ginseng ini menggembung yang berbentuk seperti boneka, yang berisi cadangan makanan dan zat-zat berkhasiat lain. Bentuk akar ini kurus dan memanjang. Bila dirasakan pertama adalah rasa manis, namun setelah itu akan berasa pahit.
* Batang : Bentuk batangnya bulat dan warnanya hijau ungu.
* Daun : Tanamn ini termasuk tanaman yang berdaun tunggal dan berbentuk oval, bagian tepi daun bergerigi dan bertulang daun menyirip. Jumlah daunnya ada 5 namun 3 diantaranya lebih panjang dari yang lain, berwarna hijau tua.
* Buah : Buah tanaman herbal ginseng ini berwarna merah dan bentuknya kecil seperti murbei.
Kandungan zat berkhasiat pada tanaman herbal ginseng :
* Saponin : yang berfungsi untuk memulihakan stamina, dan juga meningkatkan stamina. Dengan cara kerja saponin mempengaruhi kelenjar hipofisia agar memerintahkan cortex utntuk mengeluarkan hormon cortisol dan aldosteron yang mengatur keseimbangan kadar gula dan garam dalam darah.
* Vaporising oil.
* Asam organik dan ester.
* Sterols.
* Berbagai macam vitamin. Antara lain : B1, B2, B12, C.
* Berbagai macam mineral.
* Berbagai macam enzim.
* Kamfer dan pansenoside.
* Geomisin N dan geomisin A
* Gula.
Resep pemanfaat tanaman herbal ginseng sebagai obat herbal :
1. Meningkatkan gairah sex pria. Ambil 10 gram ginseng cina atau korea,taruh dalam sebuah wadah, beri dengan sedikit air. Tim ramuan selama 30 – 60 menit. Minum sekaligus sebelum makan. Bisa juga ginseng tersebut langsung dikulum, tapi dosisnya cukup setengahnya.
2. Menangkal stres : Sejumput ginseng cina atau korea, sejumput daun sage dan 2 buah bunga cengkih ditambah dengan segelas air panas. tutu dan biarkan selama 15 menit.Aduk dan mium ramuan ini sekaligus selagi hangat, 1 kali sehari.
3. Prostat: 1-2 gram ginseng cina atau korea diiris halus atau ditumbuk lalu diseduh dengan 1 gelas air panas, Diamkan selama 15 menit, lalu minum sekaligus. Atau akar ginseng ini dihisap langsung.
Hal yang perlu diperhatikan :
Ginseng jangan diminum oleh penderita tekanan darah tinggi dan remaja dibawah 19 tahun.
Wanita dianjurkan tidak sering-sering minum ginseng.
Sumber : http://baitulherbal.com/tanaman-herbal/tanaman-herbal-ginseng-korea-cina/
Budidaya Ginseng
I. PENDAHULUAN Trend 'back to nature' pada industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman ringan, telah memacu peningkatan permintaan ginseng. Tingginya permintaan tersebut perlu diimbangi dengan teknologi budidaya tanaman yang memenuhi aspek K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian) seperti yang telah diterapkan PT. NATURAL NUSANTARA.
II. SYARAT TUMBUH
- Diutamakan di lahan terbuka. Tanah gembur, kandungan bahan organik tinggi, aerasi dan drainase baik.
- Keasaman (pH) tanah 5,5 - 7,2.
- Curah hujan 1000 - 2500 mm/th.
- Suhu berkisar 20ºC - 33ºC.
- Kelembaban 70% - 90%.
- Ketinggian tempat berkisar 0 - 1.600 dpl.
III. PENGOLAHAN TANAH
- Siapkan Natural GLIO (10 kemasan /ha) dicampur pupuk kandang matang (25-50 kg/kemasan). Simpan dalam karung terbuka selama 1-2 minggu.
- Tebarkan dolomite / kapur pertanian (2-4 ton/ha) pada lahan yang masih terbuka paling lambat 2 minggu sebelum tanam.
- Luku dan garu segera setelah dolomit disebarkan. Diamkan sekitar 1 minggu.
- Buat bedengan membujur arah timur-barat, lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 40-60 cm. Jarak antar bedengan 40-50 cm. Diamkan sekitar 1 minggu.
- Buat parit mengelilingi lahan lebar 40-50 cm, kedalaman 50-60 cm.
- Setelah 1 minggu, gemburkan permukaan bedengan secukupnya.
- Tebarkan hasil campuran Natural GLIO dan pupuk kandang merata pada permukaan tanah.
- Tambahkan pupuk kandang matang 20-40 ton/ha merata pada permukaan bedengan. Jika tidak ada pupuk kandang, penggunaan POP SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK dapat menggantikannya.
- Siapkan larutan induk POP SUPERNASA (1 botol/3 liter air), aduk hingga larut. Dosis POP SUPERNASA 5 botol/ha jika pakai pupuk kandang sesuai dosis anjuran atau 10 botol/ha jika tidak pakai pupuk kandang. Dari larutan induk POP SUPERNASA 3000 cc atau 3 liter, diambil 200 - 300 cc dicampur dengan 0,25 kg NPK majemuk lalu dilarutkan atau diencerkan dalam 50 liter air.
- Dari hasil 50 liter tersebut siramkan pada permukaan bedengan, caranya pakai gembor 10 liter / ± 8 m panjang bedengan. Atau 200 - 300 cc/lubang tanam.
- Tebarkan hasil campuran Natural GLIO dan pupuk kandang merata di permukaan bedengan. Atau dalam setiap lubang tanam.
IV. PEMBIBITAN DAN PENANAMAN
- Diutamakan pakai bibit dari setek batang.
- Gunakanlah induk tanaman sehat, tidak terindikasi gejala serangan hama dan penyakit, umur tidak terlalu muda dan terlalu tua, segar dan tidak layu, warna cerah/mengkilap.
- Bibit hasil setek diistirahatkan/disimpan di tempat lembab selama 2 - 4 hari.
- Sebelum tanam, pangkal bibit dipotong miring ± 45º menggunakan pisau tajam dan bersih.
- Pangkal bibit direndam 20-30 menit dalam larutan POC NASA (1-2 ttp) + HORMONIK (0,5-1 ttp) + 1-2 sendok makan Natural GLIO per 10 liter air.
- Bibit dikeringanginkan ± 1-2 jam.
- Penanaman dilakukan sore hari, jarak tanam 50 x 60 cm atau 60 x 70 cm.
V. PEMELIHARAAN TANAMAN
Penyiraman
Pemberian air tidak boleh berlebihan ataupun kekurangan. Usia 0 - 21 hst (hari setelah tanam) disiram tiap hari secukupnya. Sejak usia ±100 hst penyiraman dikurangi atau dihentikan.
Penyulaman
Jika diperlukan, hingga 15 hst.
Pemupukan susulan:
Pengocoran larutan pupuk : NPK majemuk 0,25 kg + 50 liter air. Berikan 200-300 cc/lubang tanam setiap 2 minggu sekali hingga usia 100 hst.
Penyemprotan pupuk lewat daun dilakukan 1 minggu sekali hingga 100 hst, pakai 3 - 5 tutup POC NASA + 1-2 tutup HORMONIK dalam tangki 14 atau 17 liter.
Penyiangan, pendangiran dan pembumbunan
Dilakukan bersamaan setiap 2 minggu sekali terutama pada usia 14 - 65 hst.
Perempelan I
Pada 20 hst disisakan 2-3 batang utama. Perempelan selanjutnya adalah perempelan tunas ketiak daun setiap 2 minggu sekali hingga usia 65 hst.
VI. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
4.1. Hama
4.1.1. Bekicot
Biasanya aktif pada malam hari, dan perlu diwaspadai keberadaannya. Pengendalian dengan cara dikumpulkan dan dimusnahkan.
4.1.2. Ulat
Banyak jenis ulat yang menyerang pada ginseng terutama ulat grayak (Spodoptera sp.), Ulat penggulung daun (Lamprosema sp.), dan ulat jenis lainnya. Pengendalian dengan cara mematikan ulat, semprot Vitura atau Pestona dan alternative terakhir dengan Insektisida kimia.
4.1.3. Uret/Lundi
Hama ini menyerang akar bahkan bisa ke umbi sehingga tanaman lama kelamaan bisa layu dan akhirnya mati. Pada saat tanam bisa ditaburkan insektisida granular di sekeliling tanaman
4.2. Penyakit
4.2.1. Penyakit Busuk Leher Batang
Penyebabnya jamur Phytium sp. atau Sclerotium sp. Biasanya di awal tanam ginseng mengalami pembusukan yang disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan. Leher batang atau pangkal batang tampak berwarna kelabu atau kecoklatan, lunak kebasahan dan melekuk ke dalam. Jamur ini dapat menjalar ke bagian umbi, lama-kelamaan daun tampak layu. Pengendalian dengan cara pengaturan drainase, kebun tidak becek dan tidak lembab. Sejak awal sebelum tanam gunakan Natural GLIO.
4.2.2. Penyakit Busuk Umbi
Penyebabnya jamur Phythopthora sp. Gejalanya daun yang mulanya hijau berubah menjadi kuning. Lama kelamaan menjalar hingga menyebabkan kematian. Bila tanaman dicabut pada pangkal umbi/batang tampak bulu-bulu putih yang kemudian berubah menjadi bulat-bulatan dan akhirnya berubah menjadi coklat tua sampai hitam. Pengendalian gunakan Natural GLIO sebelum tanam, jaga kelembaban tanah dan alternative terakhir dengan fungisida sistemik
4.2.3. Penyakit Layu
Bisa disebabkan jamur Fusarium sp. atau bakteri Pseudomonas sp. Tetapi kebanyakan disebabkan oleh jamur Fusarium. Mulanya tulang daun menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun dan akhirnya daun menjadi layu. Pengendalian dengan cara sebarkan Natural GLIO sebelum tanam dan celupkan stek sebelum tanam ke dalam POC NASA dicampur Natural GLIO.
VII. PANEN
- Tanaman Ginseng dipanen umur 4 - 5 bulan tergantung pertumbuhan dan keadaan umbi. Cirinya; batang semula hijau berubah merah, daun menguning dan mulai rontok, berbunga dan mengeluarkan biji, umbi bila didangir sudah cukup besar (diameter diatas 1 cm).
- Pemanenan pada pagi hari saat kondisi cerah, tidak hujan dan daun tidak berembun lagi, tanah kering.
- Umbi dipanen sekaligus dengan menggunakan garpu tanah untuk menggemburkan permukaan tanah.
- Sebelum umbi dicabut pangkal batang tanaman dipangkas dan dipisahkan dari batang serta daunnya. Pencabutan umbi harus dilakukan hati-hati, jangan sampai umbinya putus dan tertinggal dalam tanah. Umbi yang telah dicabut dibersihkan dan dibawa ke tempat teduh untuk penyortiran.
Sumber : http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-gingseng.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar